Kebanyakan, smartphone
flagship dirangkai dengan sangat apik pakai bodi metal atau kaca. Tak hanya
sampai di situ, finishing bodi smartphone flagship juga bakal dibuat lebih
menarik sehingga sedap di pandang mata. Malah tak sedikit pabrikan smartphone
sudah mulai berani menyajikan warna kinclong.
Tapi begitu melihat
Pocophone F1 yang baru datang, benar-benar terasa kontras. Pocophone F1 bisa
dibilang tak layak menyandang smartphone flagship. Apalagi jika memakainya di
tempat umum, banyak orang yang tidak percaya jika kita sedang menggunakan
smartphone flagship.
Terlihat seperti smartphone kelas menengah,
bodi Pocophone hanya dibalut plastik polikarbonat. Ya! Bukan material metal
ataupun kaca. Apalagi jika smartphone ini disandingkan bersebelahan
dengan Huawei Nova 3i ataupun Vivo V11 Pro yang
belum lama ini baru meluncur. Terlihat benar-benar berbeda.
Smartphone ini memiliki bentang layar berukuran 6,18 inci dengan
resolusi FullHD+. Aspek rasio smartphone ini pun sudah 18,7:9. Hanya
saja, Pocophone yang merupakan sub-brand dari Xiaomi mengemas smartphone ini
dengan layar IPS LCD.
Di atas layar ada poni
yang dialokasikan untuk menempatkan kamera depan, earpiece, sensor inframerah
untuk face unlock dan beberapa sensor pendukung lainnya. Sedangkan pada bagian
belakang bercokol dukungan dual-camera plus dual-LED flash dan sensor
fingerprint.
Snapdragon 845
jadi otak utama
Jika bodinya tidak
terlihat seperti smartphone flagship, bagaimana dengan isi komponen di
dalamnya? Hal inilah yang cukup mengejutkan. Saat diperkenalkan pertama kali di
Indonesia, Pocophone memperlihatkan skor AnTuTu Pocophone F1. Hasilnya
pengujiannya mencapai 291 ribu poin. Meskipun telah diotaki Snapdragon 845 dan RAM 6 GB,
pada saat diuji menggunakan AnTuTu tak pernah tembus dari 270 ribu poin. Meski
begitu, performa smartphone ini terbilang lancar untuk melahap aplikasi apapun,
termasuk game.
Dukungan teknologi Liquid Cooling yang
dibenamkan ke dalam bodi smartphone ini juga sangat berguna. Bermain game dalam
durasi yang lama, tidak timbul panas dan bebas lag. Jadi cukup pantas jika
Pocophone menjuluki smartphone ini sebagai “Master
of Speed”.
Apalagi dukungan catu daya yang dibenamkan,
sangat-sangat bermanfaat. Ya! Pocophone F1 telah dilengkapi dengan baterai
berkapasitas 4.000 mAh yang
memiliki dukungan Quick Charge 3.0.
SOT yang diraih seharusnya bisa mencapai 6 hingga 7 jam.
Ada sebagian orang
yang pesimis dengan dukungan speaker yang disematkan. Bisa kami simpulkan,
speaker yang tertanam di dalam Pocophone F1 tidak sama sekali dipangkas. Persis
seperti yang ada pada Mi 8, sudah pakai dual-speaker di bawah sama earpiece.
Volume speakernya masih terdengar jelas.
Dual-camera
belakang 12 MP + 5 MP
Digunakan untuk memotret, Pocophone F1 pun tak
kalah keren. Ya! Smartphone ini datang dengan dukungan dual-camera
belakang 12 MP + 5 MP. Lensa 12 MP yang
ada di bagian atas sudah menggunakan sensor IMX363 buatan Sony dan memiliki
aperture f/1.8.
Sedangkan lensa 5 MP yang ada di bagian bawah
sudah menggunakan sensor Omnivision dan berguna untuk depth effect. Kemampuan
kameranya juga tidak bisa disepelekan, karena memiliki kemampuan sekelas Xiaomi Mi 8.
Shutter lag cepat dan juga ada dukungan AI
yang fungsinya mirip seperti yang ada pada Galaxy Note 9 atau
ASUS ZenFone 5. Bisa deteksi scene saat kita motret. Dan bisa disimpulkan,
memotret menggunakan dual-camera Pocophone F1 sangat-sangat enjoy, termasuk
memotret low-light.
Lensa kamera depan
yang disematkan memiliki resolusi 20 MP dan sudah menggunakan sensor
Omnivision. Memotret bokeh juga bisa diandalkan dan hasilnya terlihat rapi.
Bisa dibilang, kualitas foto selfie yang
dihasilkan sudah mirip dengan smartphone selfie keluaran OPPO atau Vivo.
Proses softening-nya pas, tetapi beberapa detail seperti kumis, jenggot atau
bekas jerawat masih terlihat jelas. Bisa dibilang, foto selfie yang dihasilkan
tidak “lebay”, begitupun saat di malam hari.
Face unlock super
cepat
Wajar jika Pocophone meramu smartphone ini
dengan dukungan sensor pemindai sidik jari yang ditempatkan di bagian belakang
perangkat. Namun yang tak kalah menarik, Pocophone F1 juga dilengkapi dengan
fitur keamanan biometrik lainnya, yakni face
unlock.
Fitur keamanan
biometrik mana yang kalian ingin gunakan? Baik fingerprint maupun face unlock,
keduanya mampu bekerja dengan cepat. Apalagi fitur face unlock yang disajikan,
bisa dikatakan “super cepat” untuk membuka layar yang terkunci. Untuk itulah,
kami lebih suka menggunakan face unlock.
Rahasianya, Pocophone
membenamkan satu kamera khusus buat face unlock. Kameranya ada di bagian depan
di dalam poni dan diletakkan di sebelah kiri. Hanya saja, kamera ini low-power
dan resolusinya hanya VGA. Selain itu, ada juga dukungan infrared ilumintor
yang selalu berkedip-kedip.
Pocophone F1 cocok
untuk siapa?
Punya bodi plastik yang terlihat murahan, namun telah didukung otak Snapdragon 845. Dukungan kameranya pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Apalagi fitur keamanan biometriknya yang mampu bekerja cepat. Jadi, smartphone ini sebenarnya ditujukan untuk siapa?
Jika melihat semua itu dan dikaitkan dengan
harga yang ditawarkan, bisa dikatakan bahwa Pocophone F1 cocok digunakan oleh
kalian yang ingin merasakan kinerja Snapdragon 845, namun punya budget
terbatas. Kami pun berani mengatakan, inilah OnePlus
6 dan ZenFone 5Z killer.
Seperti yang kita tahu, rata-rata smartphone
dengan otak Snapdragon dibanderol di atas Rp8 jutaan. Selanjutnya muncul
OnePlus 6 dan ASUS ZenFone 5Z yang dibanderol seharga Rp6 jutaan. Dan kini,
muncul Pocophone F1 seharga Rp4
jutaan.
Sumber : www.droidlime.com
Sumber : www.droidlime.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar